Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Memoria (Cerpen)

Memoria Alvin bersikap tak peduli mendapati profil samping seorang gadis berjongkok dengan payung   menutupi dari belakang. Namun seketika berubah penasaran kala payung itu terbang dan membasahi kebergemingan sosok menelungkup di kedua lutut itu. Hujan . Rintik-rintik deras itu menimbulkan decakan ketidaksukaan dari seorang pemuda yang sedang berdiri menumpu siku di pembatas lantai tiga kampus. Pikirnya, rintik itu bagaikan pasukan tentara yang siap menyerang dan melumpuhkan. Payung. Alvin yang masih pada posisinya memperhatikan seonggok payung putih transparan menaungi seorang perempuan yang berjongkok, menyembunyikan wajah pada lipatan tangan. Profil samping yang sama sekali tidak menarik minat Alvin untuk penasaran lebih jauh. Gadis. Lagi, pasukan air itu menumpah ruah siang pukul dua menemani langit mendung dan mengundang semilir angin dingin. Dengan menghembuskan nafas kesal, ia berjalan menyusuri koridor sepi lantai satu kampus menuju parkiran motor, m...